Print

IBLIS & JIN

Written by pak_w. Posted in Berita Terbaru

Namaإِبْلِيْس terambil dari kata البَلَس yang berarti مَنْ لاَ خَيْرَ عِنْدَهُ (orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun), atau terambil dari kata أَبْلَسَ berarti يَئْسَ وَ تَحَيَّرَ (putus asa dan bingung).

Disebut iblis (putus asa) karena ia merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran ia mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun.

 Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ 
“Ingatlah ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 50)

Print

IBLIS PERNAH BERSUMPAH

Written by pak_w. Posted in Berita Terbaru

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau Aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (QS. Shaad {38} 82)

Penyesatan yang dimaksud oleh Iblis dan yang dijadikannya alasan menyesatkan manusia itu adalah kemantapan dan kesinambungan kutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya yang justru disebabkan terlebih dahulu oleh kedurhakaan dan kesesatannya sendiri yang enggan sujud kepada Adam. Dengan demikian penyesatan yang terjadi dari Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah akibat lansung dari kesesatan dirinya sendiri, bukan datang pertama kali dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hakikat adanya penyesatan Allah Subhanahu wa Ta'ala setelah adanya kesesatan makhluk. Seperti:

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS. Ash-Shaaf {61} : 5)

Print

ILMU BERMANFAAT

Written by pak_w. Posted in Berita Terbaru

 Sesungguhnya di antara yang bisa memberikan manfaat bagi mayit setelah kematiannya adalah ilmu yang ia tinggalkan, untuk diamalkan atau dimanfaatkan. Sama saja, apakah dia mengajarkan ilmu tersebut kepada seseorang atau dia tinggalkan berupa buku yang orang-orang mempelajarinya setelah kematiannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari hadits Abu Hurairah:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ
"Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menyusulnya setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan". (HR Ibnu Majah)

Print

Internet sebagai Media Pembelajaran

Written by pak_w. Posted in Berita Terbaru

Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif.