IBLIS PERNAH BERSUMPAH
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau Aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (QS. Shaad {38} 82)
Penyesatan yang dimaksud oleh Iblis dan yang dijadikannya alasan menyesatkan manusia itu adalah kemantapan dan kesinambungan kutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya yang justru disebabkan terlebih dahulu oleh kedurhakaan dan kesesatannya sendiri yang enggan sujud kepada Adam. Dengan demikian penyesatan yang terjadi dari Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah akibat lansung dari kesesatan dirinya sendiri, bukan datang pertama kali dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hakikat adanya penyesatan Allah Subhanahu wa Ta'ala setelah adanya kesesatan makhluk. Seperti:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS. Ash-Shaaf {61} : 5)
KETIKA TERJADI GERHANA
Gerhana merupakan fenomena alam yang memang Allah kehendaki sebagai salah satu ayat (tanda) kebesaran-Nya. Allah menjadikannya sebagai peringatan agar hamba-hamba-Nya takut kepada-Nya. Maka tatkala terjadi gerhana hendaklah umat manusia segera ingat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan segera menyadari bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala sedang mengingatkan kelalaian mereka dengan ancaman adzab-Nya.