Meraih Maghfirah Allah Di Bulan Ramadhan
Maghfirah bermakna ampunan. Pakar bahasa Al-Qur’an, Ar-Raghib al-Isfahani menyatakan bahwa maksud ghufran غُفْرَان dan maghfirah مَغْفِرَة dari Allah adalah pemeliharaan Allah terhadap seorang hamba dari azab yang akan menimpanya.
وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
“ . . . dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`at". (Mereka berdo`a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Al Baqarah {2} : 285)
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَة مِنْ رَبِّكُمْ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu.” (QS. Ali Imran {3} : 133)
MASYA ALLAH
Firman Allah Ta’ala,
وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شآءَ اللهُ لا قُوَّةَ إِلَّا بِالله
“Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu ‘Maa syaa Allah La quwwata illa billah’ (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (QS. al-Kahfi [18] : 39)
Ayat ini dijadikan dalil sebagian ulama terkait kapan kita diajurkan mengucapkan masyaa Allah. Dalam ayat ini, orang mukmin menasehatkan kepada temannya pemilik kebun yang kafir, agar ketika masuk kebunnya dia mengucapkan, “Maa syaa Allah La quwwata illa billah’” sehingga kebunnya tidak tertimpa hal yang tidak diinginkan.